Senin, 30 Juli 2012

Cara Budidaya Anggur


Anggur adalah jenis tanaman yang merambat. Tanaman ini sebenarnya berasal dari daerah Armenia. Namun bangsa Timur Tengah sudah mulai mengembangkan budidaya anggur ini sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian bangsa Mesir mengembangkan tanaman anggur ini untuk diolah menjadi minuman yang disebut dengan wine pada sekitar tahun 2500 sebelum masehi.

Dari sini kemudian teknik pengolahan anggur menyebar hingga sampai di Yunani hingga Spanyol, Perancis, Austria dan Jerman. Lalu Columbus seorang pelaut terkenal mengenalkan teknik pembuatan minuman anggur ini ke Amerika, Afrika serta Asia.


Prospek Budidaya Anggur


Saat ini anggur bukan hanya dibuat untuk minuman saja. Namun juga bisa dimakan begitu saja sebagai buah segar untuk makanan pencuci mulut. Masyarakat juga banyak yang menyukai buah yang bentuknya seperti kelereng ini. Karena selain rasanya yang segar, juga punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Selain dimakan langsung serta dibuat minuman, buah anggur juga sering dipakai untuk campuran membuat roti atau makanan yang lain.


Melihat kenyataan diatas, maka bagi yang suka menerjuni usaha di bidang agrobisnis tentu bisa menjadikan budidaya anggur sebagai salah satu pilihan yang cocok. Meski bukan merupakan produsen yang begitu terkenal di dunia, namun kita juga tetap bisa menciptakan pasar yang baik bukan hanya di tingkat lokal, namun juga di level regional bahkan internasional. Karena sampai saat ini kebutuhan anggur di banyak negara masih belum mencukupi. Ini bisa dimanfaatkan untuk menciptakan pasar baru bagi anggur hasil budidaya sendiri. 

Pendahuluan
Produksi anggur ( Vitis sp.) di Indonesia belum optimal. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan produksi anggur secara kuantitas, kualitas dan kelestarian lingkungan (Aspek K-3) untuk bersaing di era pasar bebas.

Syarat Tumbuh

Ketinggian 25-300 m dpl, suhu 25-310 C, kelembaban udara 75-80 %, intensitas penyinaran 50% - 80%, 3-4 bulan kering, curah hujan 800 mm/tahun dan pH tanah 6-7. Tipe tanah : liat dan liat berpasir (alluvial dan grumosol).

Persiapan Lahan

1. Bersihkan lahan, cangkul/bajak sampai gembur.
2. Pengapuran pada tanah masam dosis 5 ton/ ha.
3. Buat saluran pemasukan dan pembuangan air irigasi
4. Buat lubang tanam 60x60x50 cm / 75x75x70 cm, jarak tanam 3 x 3 m / 5 x 4 m, keringanginkan + 2-4 minggu, isikan tanah lapisan bawah ke dasar lubang.
5. Campurkan tanah lapisan atas : pupuk kandang ( + 20-40) : pasir perbandingan 1:1:2 serta Natural GLIO + 5-10 gram/lubang dan isikan ke lubang bagian atas.

Penyiapan Bibit
Pilihan yang paling bagus untuk melakukan budidaya anggur adalah dengan menggunakan stek. Karena selain bisa mempersingkat masa panen, juga lebih mudah untuk memilih bibit yang punya kwalitas unggul.
Caranya pilih stek dari tanaman buah anggur yang baik. Kemudian potonglah batangnya. Batang tersebut minimal sudah berusia satu tahun dengan ciri ukuran diameter batangnya lebih dari satu centimeter dan punya warna coklat tua namun terlihat cerah.


Bibit siap tanam umur 1,5 - 2 bulan, perakarannya 5-10 cm, tumbuh sehat, bertunas dua. Kebutuhan bibit jarak tanam 3 x 3 cm sebanyak 890 batang/ha, jarak tanam 5 x 4 cm sebanyak 500 batang/ha. Sebulan sebelum tanam, bibit anggur terpilih diadaptasikan di sekitar lahan

Menyediakan lahan
Lahan yang bagus untuk melakukan budidaya anggur adalah yang berlokasi di daerah dingin dan sejuk, karena anggur tidak tahan terhadap cuaca panas. Bila lahan sudah diratakan kemudian buatlah lubang yang mau digunakan untuk menanam dengan ukuran yang sama yaitu 60 centimeter.
Sebelum ditanami stek anggur, sebaiknya tanah yang sudah dilubangi ini dibiarkan selama dua hingga empat minggu dengan tujuan untuk mensterilkan lahan dari bakteri atau virus yang merugikan tanaman. Setelah itu bibit boleh ditanam.

Penanaman

Waktu tanam di akhir musim hujan (April-Juni). Siram bibit dng POC NASA (1-2 ttp/10 lt air) + 1 minggu sebelum tanam. Beri naungan sementara. Semprot POC NASA 1-2 ttp/tangki/10 hari hingga usia + 3 bulan setelah tanam.

Pengairan

Pengairan tanaman muda 1-2 kali sehari dan dewasa 3 hari sekali. Tiga minggu sebelum dipangkas, pengairan dihentikan dan 2-3 hari setelah pemangkasan air diberikan kembali. Pengairan setelah pemupukan dan dihentikan menjelang pemetikan buah.

Penyiangan

Lahan dijaga kebersihannya dari gulma dan penggemburan tanah (Pendangiran) dilakukan sebulan sekali agar bidang oleh tetap bersih dan gembur.

Pemupukan

Pemupukan disebar dan dicampur merata tanah secara melingkar sejauh 25 cm dari batang lalu ditutup dan diairi atau dengan cara pengocoran pupuk
Pemupukan berdasarkan umur tanaman, yaitu :

a. Tanaman Muda sampai umur 6 bulan (per pohon)



No

Umur Tanaman

Jenis dan Dosis Pupuk
Per pohon


1

10 hari – 3 bulan, interval 10 hari sekali

Urea 7,5 gr atau ZA 10 gr, tiap kali pemupukan


2

> 3 – 6 bulan, interval 15 hari*sekali

Urea 15 gr atau ZA 20 gr tiap kali pemupukan

3

Tiap 1 bulan sekali

SUPER NASA 1-2 sendok makan (s.m.)/ 10 liter air

b. Tanaman Umur 6 bulan sampai 1 tahun (per pohon)


No

Umur Tanaman

Jenis dan Dosis Pupuk
Per Pohon

1

> 6 bulan

Pukan 30 kg atau SUPER NASA 1-2 s.m. dan Urea 22,5 gr atau ZA 30 gr


2

9 bulan

SUPER NASA 1-2
s.m. dan Urea 33,75 gr atau
ZA 45 gr
3

12 bulan

Pukan 60 kg atau SUPER NASA 1-2 s.m. dan Urea 50 gr atau ZA 60 gr
Catatan: 
- Pemberian SUPERNASA dikocorkan.
- Akan lebih optimal penyemprotan POC NASA (3-4 ttp) + HORMONIK (1 tutup) per tangki .

Tanaman Produktif Berbuah (lebih dari 4 tahun)
Pemupukan 3 kali setahun (April, Agustus,Desember). Dosis tiap kali pemupukan 600 gr Urea + 300 gr TSP + 375 gr KCl + SUPER NASA 1-2 sdm/10 lt/ pohon

Pembuatan Rambatan
Perlu pembuatan rambatan dengan model :
1. Model Para-para, tiang para-para dipasang sesuai jarak tanam anggur dengan ketinggian 2 - 3,5 m dan dipasang para-para berupa anyaman kawat atau bilah bambu atau kayu, jarak mata anyaman + 40 cm.
2. Model Pagar/Kniffin, dibuat berbentuk pagar. Jarak antar tiang 3-5 m dan ketinggian 150-200 cm, hubungkan dengan kawat yang dipasang mendatar sebanyak 2-3 jajar. Kawat pertama dibagian bawah letaknya 60 cm dari permukaan tanah, dan kawat diatasnya berjarak 70 cm.
3. Model perdu, berupa pohon atau kayu biasa, kemudian bagian atasnya dipasang tempat penyangga sepanjang 2 m dan lebar 2 m.
Pemasangan rambatan dilakukan sebelum tanaman dipangkas dan dibentuk.

Pemangkasan Dan Pembentukan Pohon
1. Waktu pemangkasan yang tepat berumur 1 tahun.
2. Usahakan tiap pohon punya batang pokok, cabang primer , sekunder dan tersier.
3. Potong batang tanaman setinggi para-para, sehingga tumbuh tunas baru (cabang primer).
4. Dua minggu cabang yang tumbuh memanjang lebih kurang 1 meter segera dipangkas pada bagian ujungnya agar tumbuh tunas baru (cabang sekunder).
5. Cabang sekunder yang panjang 1 meter dipangkas titik tumbuhnya agar tumbun tunas baru (cabang tersier).
6. Cabang tersier inilah yang menghasilkan buah.
7. Ciri cabang siap dipangkas, ujung tunasnya mudah dipatahkan, dan apabila dipangkas meneteskan air, cabang berwarna coklat.
8. Perhatikan ciri visual mata tunas yang dipangkas, mata tunas vegetatif bentuknya runcing dan generatif tumpul.
9. Cara pemangkasan anggur yaitu :
10. Pangkas pendek, sisakan 1-2 mata
11. Pangkas sedang, sisakan 3-6 mata
12. Pangkas panjang, sisakan 7 atau lebih mata

Pengelolaan Bunga dan Buah 
- Pangkas pembuahan dilakukan 2 tahap setahun yaitu bulan Maret - April dan Juli - Agustus dan dilakukan pada cabang-cabang tersier yang telah berumur 1 tahun
- Cabang-cabang yang tumbuh subur dipangkas dan sisakan 4-10 mata tunas, sedang cabang yang kurang subur sisakan 1-3 mata tunas
- Cabang/ranting sisa pemangkasan dibentangkan dan diatur merata di seluruh permukaan para-para, lalu diikat ke kanan dan kiri dengan tali.
- Semprot dengan HORMONIK dosis 1-2 tutup per tangki setelah dipangkas setiap 7-10 hari sekali
- Pelihara 3 malai bunga tiap tunas dan potong tunas baru yang tumbuh di atas bunga sampai terbentuk bakal buah
- Jarangkan buah pada dompolan 50% - 60 %, yaitu waktu ukuran buah sebesar biji asam dengan mengambil butir-butir buah yang letaknya berhimpitan, bertangkai panjang, abnormal, rusak dengan gunting kecil yang steril.
- Jika musim hujan, pasang atap plastik putih pada para-para dan bungkus buah dengan kantong plastik atau kertas semen

Pengelolaan Hama Penyakit
A. Hama
- Kutu Phylloxera (Phylloxera vitifoliae), mengisap cairan akar dan daun. Gejala : didaun terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti kutil, akibatnya tumbuh kerdil, layu dan buah sedikit. Pengendalian: pangkas tanaman terserang dan bakar, semprot Natural BVR atau PESTONA

- Tungau Merah (Tetranychus sp.), bercak-bercak kuning pada daun dan berubah hitam, akibatnya kerdil dan buah berkurang. Pengendalian; semprot Natural BVR atau PESTONA

- Ulat kantong (Mahasena corbetti), memakan bagian atas permukaan daun, terjadi lubang-lubang kecil pada daun. Pengendalian ; Pangkas dan potong tanaman terserang berat dan dibakar lalu semprot dengan PESTONA + POC NASA

- Kumbang Daun (Apogonia destructor), memakan atau merusak daun, kemudian membuat lubang-lubang kecil pada permukaan daun. Pengendalian : pasang lampu perangkap dan musnahkan, semprot PESTONA

- Ulat grayak (Spodoptera sp.), menyerang daun hingga rusak dan berlubang. Pengendalian; Semprot dengan Natural VITURA

- Ngengat buah anggur (Paralobesia viteana atau Grape Berry Moth), larva memakan bunga dan buah yang masih pentil dan tua sehingga buah tidak normal. Pengendalian; Buang buah rontok dan bakar, semprot PESTONA paling lambat 14 hari sebelum panen
Hama lain seperti rayap, tikus, burung, tupai dan kelelawar. Pengendalian : sanitasi kebun, bungkus buah, menghalau hama dan pasang perangkap

B. Penyakit
- Tepung Palsu (Downy mildew), jamur Plasmopora viticola, menyerang batang muda, sulur, tangkai buah dan butir buah. Pengendalian; kurangi kelembaban kebun (dipangkas), potong dan musnahkan tanaman terserang, pasang naungan, Natural GLIO+gula pasir.

<$2Fdiv>
- Cendawan Tepung (Powder mildew), jamur Uncinula necator, menyerang semua stadium pertumbuhan. Daun menggulung ke atas dan bentuk abnormal ditutupi tepung berwarna kelabu sampai agak gelap, batang sakit coklat. Pengendalian : semprot Natural GLIO+ gula pasir.

- Bercak Daun (Cercospora viticola dan Alternaria vitis), timbul bercak-bercak coklat dan bintik-bintik hitam sehingga tunas dan daun kering dan rontok. Pengendalian; Sanitasi kebun, mengurangi kelembaban kebun, potong dan musnahkan daun terserang, semprot dengan Natural GLIO

- Karat Daun (jamur Physopella ampelopsidis), terdapat tepung berwarna jingga pada sisi bawah daun dan pada sisi atas daun ada bercak-bercak hijau kekuningan dan seluruh permukaan tertutupi lapisan tepung sehingga daun kering dan rontok. Pengendalian : Pangkas daun sakit dan semprot dengan Natural GLIO + gula pasir

- Busuk Hitam (Black Rot), jamur Guignardia bidwelli, bercak-bercak kecil berwarna putih pada buah hampir matang dengan warna tepi coklat, kemudian busuk buah mengendap dan mengeriput hitam seperti “mummi”. Pengendalian : Pangkas bagian sakit, kurangi kelembaban, bungkus buah, Natural GLIO + gula pasir

- Kudis (Scab), Jamur Elsinoe ampelina, menyerang semua bagian tanaman. Bercak kelabu dengan tepi coklat kemerahan, kemudian daging buah mengeras dan berkudis. Pengendalian : Pangkas bagian yang sakit, sanitasi kebun, semprot Natural GLIO + gula pasir

- Busuk Kapang Kelabu (Gray Mould Rot), jamur Botrytis cinerea, berkembang pada saat buah anggur menjelang masak. Buah berwarna cokelat tua, keriput dan busuk. Pengendalian : Penanganan panen dan pasca panen yang baik, semprot Natural GLIO+gula pasir.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum dapat mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810 dosis + 5 ml (1/2 tutup) per tangki

Panen
Buah anggur mulai bisa dipetik atau panen ketika usianya sudah mencapai sekitar 90 hingga 100 hari. Namun bila tanaman tersebut berada di dataran yang tinggi, maka masa panen yang bagus adalah 105 atau 110 hari. Jadi membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Tanda-tanda bila buah anggur sudah matang dan bisa dipetik adalah ketika warnanya sudah merata sama semua dan butirannya gampang lepas
Pemanenan dilakukan  setelah tanaman anggur umur 1 tahun, dan buah berikutnya kontinyu 1-2 kali setahun tergantung pangkas buah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar